SMK Negeri 9 Semarang menggelar proyek yang luar biasa untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap penderita thalasemia melalui kegiatan donor darah. Proyek ini diinisiasi oleh Pak Rana, pembimbing internal sekolah, dan didukung oleh Bapak Alif Wahyudi dari luar. Meskipun awalnya dijadwalkan berakhir pada 1 Februari, proyek ini mendapatkan perpanjangan hingga 18 Oktober 2024, memberikan lebih banyak waktu bagi siswa untuk berkontribusi.
Bapak Rana, sebagai pembimbing internal, Bapak Alif Wahyudi selaku pemilik PT. Alif dan Ibu Farida Fahmalatif selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Tengaran, sebagai pembimbing eksternal, menjadi kunci keberhasilan proyek ini. Kerjasama mereka menciptakan sinergi antara pengetahuan internal tentang lingkungan sekolah dan pandangan eksternal yang mungkin membawa perspektif baru. Keduanya memiliki peran penting dalam membimbing siswa untuk melibatkan diri dalam kegiatan donor darah.
Pertama-tama, proyek ini akan berfokus pada skala terkecil, yakni SMK Negeri 9 sendiri. Langkah-langkah konkrit implementasinya dapat melibatkan pembentukan tim relawan di antara siswa yang bertanggung jawab atas penyebaran informasi, koordinasi kegiatan donor darah, dan pemantauan partisipasi siswa. Penting untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang thalasemia kepada siswa. Tim relawan dapat mengadakan sesi penyuluhan dan pameran di sekolah untuk menjelaskan penyakit ini, dampaknya, dan mengapa donor darah sangat penting. Penggunaan media sosial dan papan pengumuman di sekolah dapat menjadi saluran efektif untuk menjangkau seluruh siswa.
Melalui kegiatan donor darah, proyek ini dapat memupuk semangat kebersamaan di antara siswa. Menciptakan kompetisi positif antarkelas atau kelompok dapat menjadi strategi untuk meningkatkan partisipasi. Siswa dapat diberi penghargaan atau pengakuan atas kontribusi mereka, yang dapat meningkatkan motivasi dan rasa tanggung jawab.
Kerjasama dengan lembaga donor darah lokal sangat penting untuk memastikan kegiatan donor berjalan lancar dan aman. Bapak Alif Wahyudi sebagai pembimbing eksternal dapat membantu menghubungkan SMK Negeri 9 dengan lembaga donor darah terpercaya dan memberikan panduan tentang persyaratan dan prosedur donor darah. Pak Rana, Bapak Alif Wahyudi, dan Farida Fahmalatif perlu secara rutin mengevaluasi kemajuan proyek. Sesi evaluasi dapat melibatkan siswa, guru, dan pihak terkait lainnya. Selain itu, dokumentasi kegiatan, baik melalui foto, video, atau laporan, dapat digunakan untuk memotivasi siswa di masa mendatang dan membagikan pengalaman positif ini kepada masyarakat.
Melalui proyek ini, SMK Negeri 9 Semarang bukan hanya menciptakan aksi nyata dalam membantu penderita thalasemia tetapi juga membentuk generasi muda yang peduli dan bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat. Dengan dukungan penuh dari Pak Rana, Bapak Alif Wahyudi, dan seluruh siswa, proyek ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam menciptakan perubahan positif di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar.