Sebagai bagian dari upaya meningkatkan literasi keuangan di kalangan generasi muda, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah III Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menerima kunjungan edukatif dari puluhan siswa SMK Negeri 9 Semarang pada Senin, 14 April 2025. Kegiatan ini merupakan implementasi nyata program Edukasi dan Perlindungan Konsumen yang diusung OJK untuk menanamkan pemahaman tentang keuangan sejak dini, terutama di era digital yang serba cepat dan penuh tantangan finansial.
Dalam kunjungan ini, siswa mendapatkan materi seputar pengenalan sektor jasa keuangan, manajemen keuangan pribadi, pentingnya menabung, serta cara mengenali investasi ilegal. Materi disampaikan secara interaktif oleh tim dari Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Wilayah III Jateng dan DIY. “Tujuan kami adalah menumbuhkan kebiasaan mengelola uang dengan bijak sejak dini. Kami juga ingin mereka tahu bagaimana mengenali dan menghindari jebakan investasi bodong yang marak di media sosial,” jelas Narasumber, selaku perwakilan OJK Wilayah III.
Siswa tidak hanya mendengarkan, tetapi juga diajak berinteraksi melalui simulasi dan kuis literasi keuangan. Kegiatan ini dirancang menyenangkan agar siswa lebih mudah memahami konsep-konsep keuangan yang kadang dianggap rumit. “Saya jadi tahu bedanya antara investasi legal dan ilegal. Sekarang saya juga tahu kalau pinjaman online itu harus dicek dulu di OJK,” ujar Lintang, salah satu siswa kelas X Akuntansi.
Kegiatan seperti ini menjadi bagian penting dari Gerakan Nasional Literasi Keuangan (GNLK) yang terus digencarkan OJK. Harapannya, setelah kegiatan ini, siswa mampu menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi agen literasi keuangan di lingkungannya masing-masing. Kantor OJK Wilayah III Jateng dan DIY sendiri berkomitmen untuk terus membuka ruang kolaborasi dengan sekolah, kampus, hingga komunitas, demi mewujudkan masyarakat yang semakin inklusif secara keuangan.